Perancangandan Ide Kerajinan untuk pasar Global. Oleh Dyah Kusumawardhani . Februari 07, 2021 Hand bag dari bambu Proses perancangan produk diawali dengan pencarian ide dilanjutkan dengan pembuatan gambar atau sketsa ide. Ide terbaik kemudian dikembangkan menjadi model dari kerajinan yang akan dibuat, dilanjutkan dengan persiapan
Pencarianide produk. Untuk dapat memunculkan ide, biasanya seseorang akan mencari tahu obyek budaya lokal yang ada di sekitarnya untuk dijadikan inspirasi. Setelah memilih dan memilah obyek kerajinan lokal yang ada di lingkungan sekitar, kemudian mulai memikirkan hal-hal berikut: Produk kerajinan yang relevan dengan budaya lokal.
Bahan-bahan:1. kain flanel 2. Lem tembak3. Gunting4. Peniti•Langkah-langkah:1. Gunting kain flanel dengan ukuran 1cm × 10cm sebanyak 6 lembar. 2. Gu
kebutuhandan keinginan pasar global yang meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi, dan pemasaran. kerajinan 4.6.1. Merancang proses penyusunan perencanaan berdasarkan pada kebutuhan dan keinginan pasar global yang meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi, dan pemasaran 7 C. Deskripsi Singkat Materi
Mayoritasproduk-produk yang dihasilkan bertipe meja yang berukuran besar. Dalam positioning produknya, Permata Furni menawarkan kualitas meja-meja yang berkualitas secara material. Produk yang dihasilkan oleh Permata Furni didominasi oleh pasar ekspor. Gambar 1. Tumpukan reclaimed teak atau jati bekas di CV. Permata Furni. Sumber: Penulis.
Budayatradisional daerah dan material serta teknik khas. Berdasarkan luasannya, pasar dapat dibedak
Pourtélécharger le mp3 de Pengembangan Desain Produk Kerajinan Untuk Pasar Lokal, il suffit de suivre Pengembangan Desain Produk Kerajinan Untuk Pasar Lokal mp3 If youre looking to download MP3 songs on a free basis, there are numerous things you need to think about. The first is to make sure the downloader is free, and that its compatible with
MENINGKATKANDAYA SAING PRODUK-PRODUK LOKAL BARBASIS DESAIN INDUSTRI. Kanwil Kaltim 06 Oktober 2021 Dilihat: 466. Balikpapan – (06/10/2021) Sebagai upaya peningkatan pemahaman dan pemanfaatan Kekayaan Intelektual Desain Industri kepada pelaku usaha / IKM, masyarakat, dosen mahasiswa dan stakeholder di Kota Balikpapan, Kantor
NTun7. Era globalisasi memungkinkan industri menghasilkan barang diproduksi pabrik dalam jumlah banyak dan dipasarkan ke seluruh dunia. Konsumen di Indonesia dapat memiliki produk yang sama dengan yang dijual di Eropa dan Amerika, demikian pula sebaliknya. Globalisasi ini di satu sisi memlilki sisi positif dalam memberikan kesempatan yang sama kepada bangsa di dunia, namun globalisasi ini juga memberikan ruang sempit kepada perbedaan dan keunikan. Manusia pada dasarnya tertarik kepada perbedaan serta menyukai keunikan dan kekhasan. Hal inilah yang mendorong manusia kembali mencari keunikan dan kekhasan dari alam, adat, budaya, termasuk kerajinan. Kerajinan menjadi modal besar untuk meraih kesuksesan. Kerajinan memiliki berbagai macam jenis dan keunikan tersendiri disetiap daerah. Di era seperti ini menjadi pengusaha produk kerajinan harus memiliki pengetahuan akan produk tersebut. Serta memiliki ide-ide yang inovatif dan kreatif agar produk tersebut banyak diminati konsumen baik itu lokal maupun luar negeri. Proses perancangan produk diawali dengan pencarian ide, dilanjutkan dengan pembuatan gambar atau sketsa. Ide terbaik kemudian dikembangkan menjadi model dari kerajinan yang akan dibuat, dilanjutkan dengan persiapan produksi. Desain produk kerajinan, sebuah aktivitas yang diperlukan untuk membangun sebuah produk melalui proses perakitan craft atau biasa disebut kerajinan di Indonesia. Melalui proses desain produk kerajinan yang rutin dilakukan, pengrajin bisa menerapkan sebuah produk kerajinan yang bagus dan memiliki kualitas baik bagi konsumen. Proses Perancangan Produk Kerajinan Pasar Global 1. Mencari ide produk kerajinan dengan curah pendapat Ide produk yang tepat untuk dikembangkan dapat dilakukan melalui curah pendapat brainstroming dalam kelompok. Pada proses brainstroming ini, setiap anggota kelompok harus membebaskan diri untuk menghasilkan ide-ide yang beragam dan sebanyak-banyaknya. Kunci sukses dari tahap brainstroming dalam kelompok adalah jangan ada perasaan takut salah, setiap orang berhak mengeluarkan pendapat, saling menghargai pendapat teman, boleh memberikan ide yang merupakan perkembangan dari ide sebelumnya, dan jangan lupa mencatat setiap ide yang muncul. 2. Rasionalisasi Rasionalisasi adalah proses mengevaluasi ide-ide yang muncul dengan beberapa pertimbangan teknis diantaranya, bagaimana cara menggunakan produk tersebut; apakah material yang ada sudah tepat untuk mewujudkannya; apakah memungkinkan untuk diproduksi dengan teknik produksi yang ada saat ini; bagaimana proporsi dan ukuran yang sesuai untuk produk tersebut agar mudah dibawa atau mudah dikirim melalui paket; dan pertanyaan-pertanyaan lainnya. Perhatikan sketsa-sketsa yang telah dibuat, pilih ide-ide yang dianggap baik dan memiliki potensial untuk membuat kerajinan untuk pasar global. Kembangkan ide-ide ini dengan rasional dan tuangkan ke dalam sketsa selanjutnya. 3. Prototyping atau membuat studi model Sketsa ide yang dibuat pada tahap-tahap sebelumnya adalah dua format dua dimensi, artinya hanya digambarkan pada bidang datar. Produk kerajinan yang akan dibuat adalah berbentuk tiga dimensi, maka studi bentuk selanjutnya dilakukan dalam format tiga dimensi, yaitu bukan material sebenarnya. Material sebenarnya adalah material yang akan digunakan pada produksi kerajinan. Alat bantu yang dapat digunakan dalam pembuatan studi model adalah gunting, cutter, lem, selotip Alat pemotong dan bahan perekat. 4. Penentuan desain akhir Hasil studi model dapat dipilih tiga sampai lima alternatif desain akhir. Penetapan desain akhir dapat dilakukan melalui diskusi atau evaluasi. Proses evaluasi menghasilkan umpan balik yang bermanfaat dalam menentukan desain akhir yang terpilih. Dari desain terpilih tersebut maka itulah yang akan menjadi desain untuk diproduksi menjadi produk yang berkualitas. Berlangganan Artikel Gratis Via Email Suka dengan artikel diatas? Jangan lewatkan postingan-postingan menarik lainnya dengan berlangganan artikel gratis yang akan dikirim otomatis ke alamat Email Anda.
0% found this document useful 0 votes14 views8 pagesCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsPPTX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes14 views8 pagesPerencanaan Usaha Kerajinan Untuk Pasar GlobalJump to Page You are on page 1of 8 You're Reading a Free Preview Pages 5 to 7 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Data tentang pasar sasaran, potensi bahan baku, dan teknik yang terdapat di daerah sudah diketahui. Beberapa kebutuhan dari pasar sasaran sudah pernah diamati dan didiskusikan dalam kelompok. Hal-hal tersebut akan menjadi dasar bagi langkah selanjutnya, yaitu perancangan produk kerajinan untuk pasar lokal. Proses perancangan produk diawali dengan pencarian ide, dilanjutkan dengan pembuatan gambar atau sketsa ide. Ide terbaik kemudian dikembangkan menjadi model dari kerajinan yang akan dibuat, dilanjutkan dengan persiapan produksi. Produksi adalah membuat produk dalam jumlah tertentu sehingga siap menjadi komoditi yang akan dijual. • Mencari Ide Produk dengan Curah Pendapat Pasar sasaran telah ditetapkan, demikian juga dengan jenis material dan teknik yang akan digunakan pada pembuatan produk kerajinan ini. Cara yang dapat dilakukan adalah melalui curah pendapat brainstorming yang dilakukan dalam kelompok. Pada proses brainstorming, setiap anggota kelompok harus membebaskan diri untuk menghasilkan ide-ide yang beragam dan sebanyak-banyak. Beri kesempatan juga untuk munculnya ide-ide yang tidak masuk akal sekalipun. Tuangkan ide-ide tersebut ke dalam sketsa. Kunci sukses dari tahap brainstorming dalam kelompok adalah jangan ada perasaan takut salah. Setiap orang berhak mengeluarkan pendapat, saling menghargai pendapat teman, boleh memberikan ide yang merupakan perkembangan dari ide sebelumnya, dan jangan lupa mencatat setiap ide yang muncul. Misalnya, tentang alat bawa yang tepat untuk membawa perlengkapan bulu tangkis. Ada beberapa hal yang dapat diskusikan, di antaranya sebagai berikut. 1. Perlengkapan apa saja yang dibawa? 2. Berapa berat total seluruh perlengkapan tersebut? 3. Seberapa besar dan bagaimana bentuknya? 4. Apakah alat bawa harus tahan air? Mengapa? 5. Bagaimana cara membawa tas tersebut? Di bahu? Di dada? Di punggung? Dijinjing? Dengan tali? 6. Bagaimana cara membuka, mengeluarkan, dan memasukkan perlengkapan ke dalam tas? Perancangan rak penyimpanan alas kaki, juga dapat diawali dengan mendiskusikan beberapa hal, di antaranya sebagai berikut. 1. Berapa pasang alas kaki yang akan disimpan pada rak tersebut? 2. Berapa luas ruang tempat rak akan diletakkan? 3. Apakah rak akan dibuat tinggi atau lebar? Rasionalisasi Rasionalisasi adalah proses mengevaluasi ide-ide yang muncul dengan beberapa pertimbangan teknis, di antaranya, bagaimana cara menggunakan produk tersebut? Apakah material yang ada sudah tepat untuk mewujudkannya? Apakah memungkinkan untuk diproduksi dengan teknik produksi yang ada saat ini? Bagaimana proporsi dan ukuran yang seusai untuk produk tersebut agar mudah digunakan oleh manusia? Dan pertanyaan-pertanyaan lainnya. Perhatikan sketsa-sketsa yang telah dibuat. Pilih ide-ide yang dianggap baik dan potensial untuk membuat produk kerajinan untuk pasar lokal. Kembangkan ide-ide ini dengan rasional, lalu tuangkan ke dalam sketsa-sketsa selanjutnya.